rumahkreatifjogja.id – Di tengah deretan jasa seni di trotoar Braga, ada satu yang tampil beda: Rahma Widya (49), seorang seniman berbakat yang menawarkan jasa face painting. Dengan spanduk bertuliskan ‘Face Painting di Braga’, Rahma duduk dengan bahan-bahan warna-warni di sekelilingnya, siap menyulap wajah para pengunjung dengan karya seni unik yang menjadi spesialisasinya.
Sebagai face painter, Rahma menggunakan wajah bukan hanya sebagai media, tetapi sebagai kanvas hidup. Dengan kemampuannya, wajah-wajah ini berubah menjadi karakter-karakter menarik, mulai dari hewan hingga tokoh fiksi favorit. Tak seperti seni lukis pada kanvas, melukis pada wajah memiliki tantangan tersendiri karena bentuk dan kontur wajah yang unik serta sensitivitas kulit manusia. Rahma pun sangat berhati-hati dalam memilih bahan yang aman untuk kulit.
“Bahan-bahan yang digunakan harus aman untuk kulit. Ini sangat penting,” ujar Rahma saat berbincang dengan detikJabar baru-baru ini.
Face Painting Menantang di Awal Karier
Saat pertama kali terjun di bidang ini pada tahun 2011, Rahma menghadapi tantangan besar dalam menemukan bahan yang aman dan sesuai standar. Pada masa itu, penggambaran muka belum sepopuler sekarang, sehingga bahan-bahannya sulit ditemukan di Indonesia. Ditambah lagi, belum adanya platform penjualan online seperti saat ini, membuat Rahma harus mencari alternatif. Akhirnya, ia bergantung pada situs luar negeri untuk membeli bahan serta mempelajari teknik face painting.
“Zaman dulu belum ada toko khusus yang menyediakan bahan face painting di sini. Saya harus mencari dari situs luar negeri,” cerita Rahma.
Awalnya, Rahma tak banyak tahu tentang seniman face painting. Semua keahliannya kini ia pelajari secara otodidak. Kecintaannya pada seni membuatnya terus belajar dan mengasah keterampilan.
Perjalanan dari Pelukis hingga Seniman Face Painting
Rahma telah lama terjun di dunia seni lukis sejak kecil, dengan kanvas sebagai sahabat setianya. Setelah menikah, ia juga belajar menjadi MUA (Makeup Artist) secara otodidak. Dari situ, kecintaannya pada seni terus berkembang hingga akhirnya ia menekuni face painting.
“Saya memang suka melukis sejak kecil. Setelah menikah, saya belajar jadi MUA, lalu tertarik pada face painting karena lebih ke arah seni,” kenangnya.
Dengan berbekal pengalaman sebagai pelukis, Rahma tak kesulitan beradaptasi. Proses kreatifnya kini lebih cepat, hanya memerlukan waktu sekitar 5 hingga 10 menit untuk menyelesaikan satu desain di wajah kliennya. Baginya, melukis di wajah sama menyenangkannya dengan melukis di kanvas.
Peningkatan Minat Terhadap Seni Indahnya
Menurut Rahma, semakin tahun, semakin banyak orang yang tertarik dengan seni face painting ini. Kesenian ini sempat viral beberapa tahun lalu, membuat banyak orang penasaran ingin mencobanya. Pelanggannya pun beragam, dari anak-anak hingga orang dewasa. Rahma sering diundang untuk melakukan seni ini di berbagai acara, mulai dari acara perusahaan hingga pesta ulang tahun pribadi.
Dari segi biaya, Rahma menawarkan harga yang terjangkau untuk keahlian yang telah diasahnya selama bertahun-tahun, berkisar antara 50 ribu hingga 100 ribu rupiah per wajah, tergantung tingkat kerumitan desain yang dipilih oleh pelanggan.
Rahma telah berhasil menghadirkan seni yang berbeda di Braga, menawarkan pengalaman unik bagi setiap orang yang ingin merasakan wajah mereka menjadi kanvas seni yang hidup.