rumahkreatifjogja.id – Indonesia dikenal sebagai negeri yang kaya akan budaya, salah satunya adalah Tari Saman, sebuah tarian tradisional yang berasal dari Provinsi Aceh. Tari ini tidak hanya memikat karena keindahan dan keunikannya, tetapi juga menyimpan sejarah panjang serta nilai-nilai filosofis yang mendalam. Tari Tradisional Aceh ini sering menjadi kebanggaan masyarakat Aceh dan bahkan dijadikan ekstrakurikuler di banyak sekolah. Namun, tak banyak yang mengetahui asal-usul serta makna dari setiap gerakannya.
Sejarah Tari Saman: Warisan Dakwah dan Seni Suku Gayo
Tari Saman lahir dari budaya suku Gayo, yang bermukim di wilayah Aceh Tenggara. Tarian ini pertama kali diperkenalkan oleh Syekh Saman, seorang ulama kharismatik dari Gayo yang dikenal aktif menyebarkan dakwah Islam. Syekh Saman memadukan permainan rakyat tradisional, yaitu Tepuk Abe, dengan syair berisi pujian kepada Allah SWT. Tarian ini digunakan sebagai media dakwah yang inovatif, menyampaikan pesan agama melalui seni yang mudah diterima masyarakat.
Awalnya, Tari Saman hanya ditampilkan pada momen-momen khusus, seperti perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW atau acara keagamaan lainnya. Pada masa Kesultanan Aceh, tarian ini dipertunjukkan di masjid, dan latihan sering dilakukan di kolong masjid agar penari tidak melewatkan waktu salat berjamaah. Penari pada masa itu biasanya laki-laki, dengan jumlah kurang dari sepuluh orang.
Baca Juga:
Keunikan Ukiran Bali Serta Ciri-ciri Dan Motif Yang Bermakna
Tarian Aceh ini mulai dikenal secara nasional hingga internasional berkat keunikan gerakan dan harmonisasi para penarinya. Pada 24 November 2011, UNESCO menetapkan Tari Saman sebagai Warisan Budaya Tak Benda yang Memerlukan Perlindungan Mendesak, sebuah pengakuan yang membanggakan bagi Indonesia. Saat ini, tarian ini tidak hanya dimainkan oleh laki-laki tetapi juga perempuan, dengan jumlah penari yang lebih banyak dan sering ditampilkan dalam berbagai acara budaya.
Keunikan Gerakan dan Syair Tari Saman
Salah satu daya tarik utama Tari Saman adalah sinkronisasi yang sempurna antara gerakan penari dan irama syair yang dilantunkan. Para penari duduk bersimpuh, berjajar rapi, dan melakukan gerakan menepuk dada, paha, tangan, hingga tanah secara bergantian. Gerakan ini semakin lama semakin cepat, menciptakan dinamika yang penuh energi dan mengesankan.
Gerakan tarian khas aceh ini menggambarkan filosofi kehidupan masyarakat Gayo, yang menjunjung tinggi nilai kebersamaan, keharmonisan, dan spiritualitas. Syair yang dilantunkan, umumnya dalam bahasa Gayo, mengandung pesan-pesan keagamaan, nilai moral, serta semangat gotong royong.
Makna Filosofis di Balik Gerakan Tari Saman
Setiap gerakan dalam Tari Saman bukan hanya estetis, tetapi juga sarat dengan nilai filosofis yang mencerminkan karakter masyarakat Aceh. Berikut penjelasan makna di balik gerakannya:
- Gerakan Pembuka
Tarian Saman dimulai dengan posisi tangan di depan dada sambil bersimpuh, diiringi lantunan kalimat tahlil dan salam. Gerakan ini melambangkan kerendahhatian seorang hamba yang mengakui keesaan Allah dan memohon berkah-Nya. - Gerakan Inti
Pada bagian inti, gerakan menepuk dada, paha, dan tangan dilakukan serempak sesuai ritme syair. Gerakan ini merepresentasikan nilai kebersamaan, kedisiplinan, sopan santun, dan keagamaan. Harmoni gerakan para penari menunjukkan pentingnya persatuan dalam kehidupan. - Gerakan Penutup
Penari mengakhiri tarian dengan posisi setengah berdiri sambil menyilangkan tangan di depan dada dan menatap penonton dengan penuh penghormatan. Gerakan ini melambangkan nilai kesopanan dan penghormatan terhadap orang lain, baik penonton maupun sesama penari.
Peran Tari Saman di Masa Kini
Tari Saman kini telah menjadi simbol budaya Aceh yang membanggakan. Tidak hanya dipentaskan di tingkat nasional, tarian ini juga sering menjadi duta budaya Indonesia di pentas internasional. Banyak sekolah dan komunitas seni menjadikan tarian khas aceh ini sebagai salah satu program pelatihan untuk melestarikan budaya ini.
Meski popularitasnya semakin meluas, penting bagi masyarakat untuk menjaga keaslian dan nilai-nilai yang terkandung dalam Tari Saman. Dengan memahami sejarah, keunikan, dan makna filosofisnya, kita dapat lebih menghargai kekayaan budaya Indonesia yang luar biasa.
Tari Saman bukan hanya sebuah pertunjukan seni, tetapi juga medium untuk menyampaikan pesan-pesan luhur yang relevan sepanjang zaman. Tarian ini merepresentasikan harmoni antara nilai-nilai keagamaan, tradisi, dan estetika, menjadikannya warisan budaya yang harus dilestarikan oleh generasi muda. Dengan melestarikan tarian khas aceh ini, kita turut menjaga identitas bangsa dan memperkenalkan keindahan budaya Indonesia kepada dunia.